Nama :
Ghina Farras Ayuningtyas
NIM :
1200419
Program Studi :
Pendidikan Matematika
Resume Presentasi BK Kelompok 5
TEKNIK-TEKNIK DASAR PEMAHAMAN
INDIVIDU
A. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata in dan divided. Dalam Bahasa Inggris in
salah satunya mengandung kata tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Sehingga, individu dapat diartikan sebagai
tidak terbagi atau suatu kesatuan. Individu bukan berarti sebagai suatu
kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi, melainkan suatu kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perorangan. Individu merupakan kesatuan aspek jasmani dan
rohani. Kemampuan rohani yang dimiliki individu dapat berhubungan dan berpikir
serta dengan pikirannya itu dapat mengendalikan dan memimpin kesanggupan akal
dan kesanggupan budi untuk mengatasi segala masalah dan kenyataan yang
dialaminya.
Setiap manusia memiliki ciri khas dan
keunikan sendiri. Tidak ada manusia yang persis sama, sekalipun orang tersebut
terlahir secara kembar. Ciri khas dari seorang individu tidak hanya mudah dikenali
lewat ciri fisik atau biologisnya, sifat, karakter, perangan, atau gaya dan
selera orang juga berbeda-beda. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor
genotip dan fenotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak
lahir, sedangkan daktor fenotip adalah faktor lingkungan yang dapat ikut serta
dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.
Setiap
individu memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Kepribadian adalah ciri khas dari seseorang. Mayor Polak menjelaskan bahwa
kepribadian adalah keseluruhan sikap, kelaziman, pikiran dan tindakan, baik
biologis maupun psikologis, yang dimiliki oleh seseorang dan berhubungan dengan
peranan dan kedudukannya dalam berbagai kelompok dan mempengaruhi kesadaran akan
dirinya.
B. Pengertian Pemahaman Individu
Pemahaman
individu dapat diartikan sebagai suatu cara untuk memahami, menilai atau
menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah gangguan yang ada
pada individu atau kelompok individu. Dalam hal ini, pemahaman individu
merupakan awal dari kegiatan bimbingan dan konseling. Jika tidak ada pemahaman
pada individu maka guru pembimbing akan sangat sulit untuk memberikan bantuan
karena pada dasarnya bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan
pribadi.
C. Pengumpulan Data
1. Prinsip Pengumpulan Data
Prinsip-prinsip
dalam pengumpulan dan penyimpanan data adalah:
a. Kelengkapan
data
Data
yang dikumpulkan hendaknya mencakup:
1)
Data potensi dan kecakapan-kecakapan
yang dimilikinya.
2)
Aspek intelektual, sosial, emosional, fisik
dan motorik.
3)
Kebutuhan
4)
Tantangan ancaman dan masalah yang
dihadapi.
5)
Karakteristik permanen ataupun temporer.
b. Relevansi
data
Data yang dihimpun hendaknya sesuai
dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling.
c. Keakuratan
data
Data yang akurat berkaitan dengan
prosedur dan teknik pengumpulan data. Hal-hal yang berkaitan dengan pengumpulan
data adalah validitas data, validitas instrumen, proses pengumpulan data yang
benar, analisis data yang tepat.
d. Efisiensi
penyimpanan data
Data yang sudah diolah disimpan dalam
kartu atau buku catatan pribadi. Sekarang, data tersebut disimpan secara
elektronik dalam komputer.
e. Efektivitas
penggunaan data
Data
yang tersedia hendaknya dapat memberikan dukungan terhadap pemberian layanan
bimbingan dan konseling.
2.
Macam-macam
Data
Macam-macam data yaitu:
a. Kecakapan
Kecakapan terbagi menjadi dua bagian
yaitu, kecakapan potensial dan kecakapan aktual. Kecakapan potensial adalah
kecakapan yang diperoleh secara heriditer
(pembawaan kelahirannya). Sedangkan kecakapan aktual menunjukan pada aspek
kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diujikan sekarang juga.
b. Kepribadian
Kepribadian
ini meliputi fisik dan kebebasan, psikis, kegiatan, keunggulan-keunggulan dalam
bidang, pengalaman instimewa dan prestasi yang telah diraih, latar belakang,
agama dan moral, serta lingkungan masyarakat.
3.
Sumber
Data
Pemahaman
individu siswa dapat dilakukan melalui berbagai sumber, yaitu:
a. Sumber
pertama, yaitu siswa itu sendiri yang dapat dilakukan melalui wawancara,
observasi ataupun teknik pengukuran.
b.
Sumber kedua, yaitu orang tua siswa dan
keluarga terdekat siswa, guru-guru yang pernah mengajar dan bergaul lama dengan
siswa, temannya, dokter pribadi dan sebagainya.
4.
Aspek-aspek
yang Dihimpun dalam Pengumpulan Data
Data
yang perlu dikumpulkan, disusun dan dipelihara meliputi data pribadi dan data
umum. Data pribadi siswa di sekolah, meliputi berbagai hal dalam pokok-pokok
berikut:
a. Identitas
pribadi
b. Latar
belakang rumah dan keluarga
c. Kemampuan
mental, bakat, dan kondisi kepribadian
d. Sejarah
pendidikan, hail belajar, nilai-nilai mata pelajaran
e. Hasil
tes diagnostik
f. Sejarah
kesehatan
g. Pengalaman
ekstrakulikuler dan kegiatan di luar sekolah
h. Minat
dan cita-cita pendidikan dan pekerjaan
i. Prestasi
khusus yang pernah diperoleh
j. Deskripsi
menyeluruh hasil belajar siswa setiap kelas
k. Sosiometri
setiap kelas
l.
Laporan penyelenggaraan diskusi/kelompok
belajar
5.
Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Pengumpulan Data
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam rangka penyelenggaraan himpunan data dan
pemanfaatannya secara optimal yaitu:
a. Materi
himpunan data yang akurat dan lengkap sangat berguna untuk memberikan gambaran
yang tepat tentang individu.
b. Data
tentang individu selalu bertambah, berubah, berkembang, dan dinamis. Karena
itu, data dalam kumpulan data harus selalu baru dengan menambahkan data baru
dan harus menanggalkan data lama yang sudah tidak relevan.
c. Data
yang terkumpul disusun dalam format-format yang teratur rapi menurut sistem
tertentu. Format dan sistem yang dipakai hendaknya memudahkan pemasukan data
baru dan penanggalan data lama.
d. Data
dalam himpunan data itu pada dasarnya bersifat rahasia. Dalam hal ini, hanya
orang-orang tertentu yang dapat berhubungan dengan kumpulan data tersebut.
e. Tugas
utama konselor adalah memberikan berbagai layanan, namun karena data yang
dikumpulkan cukup banyak sehingga konselor sering terjebak oleh pekerjaan rutin
penyelenggaraan himpunan data itu. Kegiatan yang menyangkut himpunan data
adalah sebagai penunjang belaka, sehingga diharapkan agar kegiatan penunjang
tidak mengalahkan kegiatan penyelenggaraan tugas utama konselor di sekolah.
6.
Manajemen
dan Penggunaan Data
Penggunaan data dalam layanan bimbingan
dan konseling akan menjamin setiap siswa untuk memperoleh manfaat dari layanan
bimbingan dan konseling. Data yang diperoleh dan digunakan perlu
diadministrasikan dengan baik dan cermat. Manajemen data dapat dilakukan secara
manual maupun komputer. Di era teknologi informasi, manajemen data siswa
dilakukan melalui komputer. Penggunaan data siswa dan lingkungan sekolah yang
tertata dan dimanajemen dengan baik diperlukan untuk kepentingan memonitor
kemajuan siswa dan diharapkan akan menjamin seluruh siswa menerima apa yang
mereka perlukan untuk keberhasilan sekolah.
D. Teknik Pemahaman
1. Pemberian Instrumen
Berbagai instrumen dapat membantu melengkapi
dan mendalami pemahaman tentang klien dan masalahnya itu. Dalam kaitan itu
konselor perlu memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai dalam penggunaan
berbagai instrumen tersebut. Instrumentasi bimbingan dan konseling merupakan
salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan dan
konseling terlaksana secara lebih cermat dan berdasarkan data empirik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penerapan instrumentasi bimbingan dan konseling antara lain yaitu:
a. Instrumen
yang dipakai haruslah yang sahih dan terandalkan.
b. Pemakai
instrumen bertanggung jawab atas pemilihan instrumen yang akan dipakai,
monitoring administrasi dan skoring.
c. Pemakaian
instrumen harus dipersiapkan secara matang.
d. Tes
atau instrumen hanya merupakan salah satu sumber dalam rangka memahami individu
secara lebih luas dan dalam.
e. Dipergunakannya
berbagai instrument lainnya bukanlah syarat mutlak bagi pelaksanaan bimbingan
dan konseling.
Instrumen bimbingan dan konseling yang
dapat digunakan dan dikembangkan dapat berupa tes maupun nontes.
a. Instrumen
Tes
Bagi konselor, tes membantu dalam
menelaah dan mendiagnosa karakteristik dan masalah kepribadian dan mendiagnosa
karakteristik dan kepribadian klien dengan tujuan untuk memberi informasi yang
berguna tentang kepribadiannya sendiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memilih tes antara lain:
1) Standar
tes yang digunakan
2) Memilih
waktu penggunaan tes secara tepat
3) Memilih
topik tes
4) Partisipasi
klies dalam memilih tes
5) Prosedur
pemilihan tes
Beberapa instrumen tes yaitu sebagai
berikut:
1) Tes
intelegensi
Kecerdasan
dapat diartikan sebagai kemampuan umum individu untuk berperilaku yang jelas
tujuannya berpikir rasional dan berhubungan dengan lingkungannya secara
efektif.
2) Tes
bakat
Tes
bakat mengukur kecerdasan potensial yang bersiat khusus siswa. Bakat sekolah
berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung penguasan
bidang-bidang atau mata pelajaran. Macam-macam tes bak yang dapat dikembangkan
untuk mengetahui bakat siswa adalah: rekonik, tes bakat music, tes bakat artistik,
tes bakat klerikal, tes bakat yang multifaktor.
3) Tes
prestasi belajar
Tes
prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang dimaksudkan
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya
dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Instrumen
Nontes
Berikut
ini beberapa bentuk instrumen nontes yaitu sebagai berikut:
1)
Catatan anekdot
Catatan anekdot adalah catatan otentik
hasil observasi. Dengan mempergunakan catatan anekdot guru dapat:
a) Memperoleh
pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan siswa.
b) Memperoleh
pemahaman tentang penyebab dari gejala tingkah laku siswa.
c) Memudahkan
dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan siswa.
2)
Angket
Angket merupakan alat pengumpul data
melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Petunjuk untuk
menyusun angket:
a) Gunakan
kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap.
b) Susunan
kalimat sederhana tapi jelas.
c) Hindarkan
kata-kata yang bersifat negatif dan menyinggung responden.
3)
Daftar cek
4)
Autobiografi
Karangan pribadi ini merupakan ungkapan
pribadi siswa tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarga, dan
lain-lain.
5)
Sosiometri
Sosiometri bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang hubungan atau interaksi sosial diantara murid dalam
satukelas, kelompok, kegiatan ekstrakulikuler organisasi kesiswaan dan
lain-lain. Sosiometri ini dapat digunakan untuk memperbaiki hubungan insani,
menentukan kelompok belajar, meneliti kemampuan memimpin seorang individu dalam
kelompok.
2.
Teknik
Wawancara
Wawancara merupakan teknik untuk
mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden. Kelebihan
wawancara merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan
pribadi siswa secara mendalam, dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur,
dapat diselenggarakan serempak dalam observasi dan dapat digunakan untuk
pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain. Sedangkan kelemahan teknik
wawancara adalah tidak efisien, sangat tergantung pada kesediaan kedua belah
pihak, dan menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara.
3.
Observasi
Ciri-ciri observasi adalah dilakukan
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu, direncanakan secara
sistematis, hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan, perlu diperiksa
ketelitiannya.
4.
Studi
Kasus
Studi kasus merupakan teknik mempelajari
perkembangan seorang siswa secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap
seluruh aspek pribadi siswa yang datanya diperoleh dari berbagai pihak.
5.
Konferensi
Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan
diantara beberapa unsur di sekolah untuk membicarakan seorang atau beberapa
murid yang mempunyai masalah.
REFERENSI
Makalah
Kelompok 5 (Teknik-teknik Dasar Pemahaman Individu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar