Sabtu, 07 Maret 2015


Nama                          : Ghina Farras Ayuningtyas
NIM                            : 1200419
Program Studi             : Pendidikan Matematika

Resume Presentasi BK Kelompok 2
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
A.  Definisi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan, secara etimologis merupakan terjemahan dari kata Guidance berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan secara berkesinambungan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk pencapaian suatu tujuan.
Konseling berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata counseling di dalam kamus dikaitkan dengan kata counsel memiliki beberapa arti, yaitu nasihat, anjuran, dan pembicaraan. Sehingga berdasarkan hal tersebut, secara etimologis konseling berarti pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Konseling adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh konselor kepada klien untuk menangani masalah klien agar tercapai tujuan-tujuan yang berguna untuk klien.
B.  Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi-fungsi konseling adalah sebagai berikut:
1.    Fungsi Pencegahan (preventif)
Fungsi pencegahan dalam bimbingan dan konseling adalah suatu fungsi untuk mencegah terjadinya masalah pada diri siswa yang dapat mengganggu ataupun menimbulkan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. Layanan yang dapat diberikan berkenaan dengan fungsi ini diantaranya: layanan orientasi, layanan pengumpulan data, layanan kegiatan kelompok, dan bimbingan karir.
2.    Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling adalah suatu fungsi untuk memberikan pemahaman mengenai diri siswa, masalah dan lingkungannya.
3.    Fungsi Pengentasan
          Melalui fungsi pengentasan ini, pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa.
4.    Fungsi Pemeliharaan
          Fungsi pemeliharaan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengahasilkan terpeliharanya berbagai potensi dan kondisi positif siswa dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.
5.    Fungsi Penyaluran
          Fungsi penyaluran berarti pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali setiap siswa berdasarkan bakat, minat, kecakapan, cita-cita, dan lain sebagainya yang kemudian layanan bimbingan dan konseling membantu siswa untuk menyalurkan ke arah kegiatan yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.
6.    Fungsi Penyesuaian
          Fungsi penyesuaian dalam layanan bimbingan dan konseling membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan lingkungan terutama lingkungan sekolah.
7.    Fungsi Pengembangan
          Fungsi pengembangan dalam layanan bimbingan dan konseling akan membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan potensinya secara lebih terarah.
8.    Fungsi Perbaikan
          Melalui fungsi perbaikan ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.
9.    Fungsi Advokasi
          Fungsi advokasi adalah bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pembelaan terhadap siswa untuk mengembangkan seluruh potensinya secara optimal.
C.  Prinsip Bimbingan dan Konseling
Untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ada beberapa prinsip yang perlu diperjatikan, yang kemudian prinsip tersebut dijadikan pedoman dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1.    Prinsip-prinsip Umum
a)    Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya.
b)   Bimbingan diarahkan untuk memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu menghadapi  kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
c)    Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang dibimbing.
d)   Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku siswa.
e)    Pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan siswa yang dibimbing.
f)    Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
g)   Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
h)   Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling.
i)     Harus diadakan penilaian atau evaluasi secara teratur dan berkesinambungan untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan konseling.
2.    Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Siswa
a)    Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada seluruh siswa.
b)   Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
c)    Program pemberian bimbingan dan konseling hatus berpusat pada siswa.
d)   Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah harus dapat memenuhi kebutuhan siswa yang bersangkutan beragam dan luas.
e)    Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh siswa sendiri.
f)    Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.
3.    Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing
a)    Pembimbing harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
b)   Pembimbing di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c)    Pembimbing harus senantiasa berusaha mengembangkan diri dan keahliannya melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, penataran, workshop dan lain sebagainya.
d)   Pembimbing hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang tersedia tentang siswa yang dibimbing beserta lingkungannya untuk membantu siswa yang bersangkutan ke arah yang lebih baik.
e)    Pembimbing harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang individu atau siswa yang dibimbingnya.
f)    Dalam melaksanakan tugasnya, hendaknya pembimbing menggunakan berbagai metode dan teknik.
4.    Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan dnegan Organisasi dan Administrasi Bimbingan dan Konseling
a)    Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
b)   Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada di kartu pribadi setiap siswa.
c)    Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan.
d)   Harus ada pembagian waktu antar pembimbing sehingga masing-masing pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling.
e)    Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam memecahkan masalah tersebut.
f)    Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
g)   Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.
D.  Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya selalu mengacu dan menerapkan asas-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas tersebut merupakan rambu-rambu dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Beberapa asas yang perlu diterapkan dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah:
1.    Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan adalah dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang siswa, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru bimbingan dan koseling harus memelihara dan menjaga semua data dan keterangan tentang siswa sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
2.    Asas Kesukarelaan
Asas kesukarelaan merupakan asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa dalam menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa dalam menjalani pelayanan bimbingan dan konseling. Guru BK memiliki kewajiban untuk membina dan mengembangkan sikap kesukarelaan siswa sehingga siswa tidak merasa terpaksa dalam memberikan data atau keterangan kepada guru BK.
3.    Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan menghendaki agar siswa bersifat terbuka, tidak berpura-pura dalam memberikan keterangan mengenai dirinya sendiri dan bersedia menerima berbagai informasi atau materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.
4.    Asas Kekinian
Asas kekinian ini menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah masalah-masalah klien yang dirasakan kini.
5.    Asas Kemandirian
Asas kemandirian ini mengharuskan guru BK untuk menghidupkan kemandirian siswa. Sehingga siswa tidak akan tergantung kepada orang lain khususnya konselor.
6.    Asas Kegiatan
Dalam penyelenggaraan layanan bimbingan maka dalam pelaksanaannya siswa harus berpartisipasi aktif agar tercapainya tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-hasil usaha bimbingan tidak akan tercapai dengan sendirinya melainkan harus dicapai oleh siswa yang bersangkutan.
7.    Asas Kedinamisan
Asas kedinamisan dalam pelayanan bimbingan dan konseling yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap klien selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8.    Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru ataupun pihak lain tidak bertentangan, melainkan saling menunjang, harmonis, dan terpadu.
9.    Asas Kenormatifan
Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkan pada nilai dan norma yang berlaku yaitu nilai dan norma agama, adat istiadat, hukum/negara, ilmu pengetahuan, maupun kebiasaan sehari-hari. Karena layanan bimbingan dan konseling dapat dipertanggungjawabkan jika isi dan pelaksanaannya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
10.     Asas Keahlian
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling haruslah oleh tenaga ahli dalam bidang bimbingan dan konseling serta berpengalaman. Dalam hal ini, asas keahlian dalam pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.
11.     Asas Alih Tangan
Asas ini mengisyaratkan agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan dapat mengalihkan permasalahan tersebut pada pihak yang lebih ahli.
12.     Asas Tut Wuri Handayani
Asas ini mengharapkan agar pelayanan bimbingan dan konseling dapat menciptakan suasana yang mengayomi, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk maju.
E.  Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah memiliki ruang lingkup yang cukup luas. Ruang lingkup tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu segi fungsi, sasaran, pelayanan, dan masalah.
1.    Segi Fungsi
Ditinjau dari segi fungsi, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berfungsi untuk: pencegahan, pemahaman, pengentasan, pemeliharaan, penyaluran, penyesuaian, pengembangan dan perbaikan.
2.    Segi Sasaran
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah diperuntukkan bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal.
3.    Segi Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling mencakup pelayanan-pelayanan sebagai berikut:
a.       Pelayanan orientasi, pelayanan yang ditujukan agar siswa memahami lingungan (sekolah) yang baru dimasukinya.
b.      Pelayanan informasi, pelayanan yang memungkinkan siswa untuk menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
c.      Pelayanan penempatan dan penyaluran, pelayanan ini bertujuan untuk memungkinkan siswa untuk memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat.
d.      Pelayanan pembelajaran, pelayanan yang memungkinkan siswa untuk mengembangakan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
e.      Pelayanan konseling perorang, pelayanan yang memungkinkan siswa mendapatkan pelayanan secara tatap muka langsung.
f.    Pelayanan bimbingan kelompok, memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama membahas pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang perkembangan dirinya.
g.    Pelayanan konseling kelompok, membahas permasalahan yang dialami siswa melalui dinamika kelompok.
h.      Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, kegiatan untuk mengumpulkan seluruh data dan keterangan tentang siswa.
i.        Penyelenggaraan himpunan data, yaitu menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan untuk keperluan perkembangan siswa.
j.        Konferensi kasus, kegiatan pendukung dalam pelayanan bimbingan dan konseling dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak untuk membahas pemasalahan siswa dan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan siswa.
k.      Kunjungan rumah, bertujuan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terselenggaranya permasalahan siswa.
l.        Alih tangan kasus, artinya dapat memindahkan penangan kasus dari satu pihak ke pihak lain yang lebih ahli.
4.    Segi masalah
Ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah mencakup empat hal, yaitu:
a.       Bimbingan pribadi
b.      Bimbingan sosial
c.       Bimbingan belajar
d.      Bimbingan karir
F.   Kaitan antara Bimbingan dan Konseling dengan Kurikulum 2013
Peran guru BK dalam implementasi kurikulum 2013 akan semakin penting, karena di tingkat SMA sederajat penjurusan ditiadakan diganti dengan kelompok peminatan. Dengan diberlakukannya kelompok peminatan, maka guru BK memiliki tugas untuk memberikan pendampingan secara intensif kepada siswa. Diharapkan, siswa dapat memilih sesuai dengan kemampuan, bakat, serta minatnya. Tugas khusus guru BK dalam pelayanan BK pada kurikulum 2013 antara lain:
1.    Di SMP/MTs, guru BK harus membantu siswa dalam memilih mata pelajaran yang harus dipelajari dan diikuti selama pendidikan dan menyiapkan pilihan studi lanjutan.
2.    Di SMA/MA dan SMK, guru BK harus membantu siswa dalam memilih dan menentukan:
a.       Arah peminatan kelompok mata pelajaran
b.      Arah pengembangan karir
c.  Menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar, umum, bakat, minat, dan kecerdasan pilihan masing-masing siswa.
REFERENSI
Sudrajat, Akhmad.2014.Pelatihan BK Dalam Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2014/08/14/download-materi-pelatihan-bk-dalam-kurikulum-2013/
Sulistiawan, D. Kurikulum 2013, Peran Guru BK Semakin Penting. [Online]. Tersedia: http://unnes.ac.id/berita/kurikulum-2013-peran-guru-bk-semakin-pentining/
Makalah Kelompok 2 (Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar