Kamis, 19 Maret 2015


Nama                          : Ghina Farras Ayuningtyas
NIM                            : 1200419
Program Studi             : Pendidikan Matematika

Resume Presentasi BK Kelompok 3
KOMPONEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.      Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar adalah pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Adapun strategi implementasi dari program pelayanan dasar adalah sebagai berikut:
1.    Bimbingan Klasikal
Program yang dirancang menuntut guru untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas.
2.    Pelayanan Orientasi
Pelayanan yang memungkinkan siswa untuk dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Layanan orientasi ini, ada yang berupalayanan orientasi sekolah dan layanan orientasi di luar sekolah.
3.    Pelayanan Informasi
Pelayanan ini merupakan pemberian informasi tentang berbagai hal yang bermanfaat bagi siswa baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung.
4.    Bimbingan Kelompok
Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat siswa. Pelayanan ini dilakukan oleh guru BK kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5 sampai dengan 10 orang.
5.    Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Pelayanan ini berupa kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribasi peserta didik, dan lingkungan peserta didik.
B.       Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif adalah pemberian bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu akan menghambat pada proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Tujuan dari pelayanan responsif ini adalah untuk membantu siswa agar dapat memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Fokus dari pelayanan responsif ini bergantung pada masalah atau kebutuhan siswa.
 Adapun strategi implementasi program pelayanan responsif adalah sebagai berikut:
1.    Konseling individual dan kelompok
Pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan mengalami hambatan dalam dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya, melalui konseling siswa dibantu untuk dapat mengambil keputusan dengan tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
2.    Referal (rujukan atau alih tangan)
Guru BK dapat mereferal atau mengalihtangankan siswa kepada pihak lain yang lebih berwenang jika guru BK tersebut merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah siswa.
3.    Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
Tujuan dari berkolaborasinya guru BKdan guru mata pelajaran adalah untuk memperoleh informasi tentang siswa seperti prestasi belajar, kehadiran dan kepribadiannya agar dapat memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
4.    Kolaborasi dengan orang tua
Tujuan dari adanya kolaborasi guru BK dan orang tua adalah agar memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa.
5.    Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah
Hal ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerja sama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan.
6.    Konsultasi
Guru BK menerima layanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak lain dalam upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan pada siswa.
7.    Bimbingan teman sebaya
Bimbingan teman sebaya adalah bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lain. Siswa yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan pembinaan oleh guru BK.
8.    Konferensi kasus
Konferensi kasus merupakan kegiatan yang membahas permasalahan sswa dalam sutu pertemuaan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberi kemudahan pada terselesaikannya permasalahan siswa tersebut.
9.    Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah adalah kegiatan untuk memperoleh data tentang siswa yang sedang ditangani dalam upaya mengentaskan masalahnya melaui kunjungan ke rumahnya.
C.      Pelayanan Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kelemahan dirinya serta pemahaman akan kesempatan yang tersedia di lingkungan. Tujuan perencanaan individual ini adalah sebagai upaya memfasilitasi individu untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Fokus pengembangan dari perencanaan individual ini berkaitan dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi.
Adapun strategi implementasi program pelayanan perencanaan individual adalah guru BK membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
D.      Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan kemampuan profesional guru BK secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan sistem ini menyangkut aspek pengembangan jejaring, kegiatan manajemen serta riset dan pengembangan.
E.       Penempatan dan Penyaluran Layanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Purwoko (2008:59) layanan penempatan dan penyaluran adalah serangkaian kegiatan bantuan yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat menempatkan dan menyalurkan segala potensinya pada kondisi yang sesuai.
F.       Penempatan dan Penyaluran Siswa di Sekolah
Penempatan dan penyaluran siswa di sekolah dapat berupa penempatan siswa di dalam kelas, penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok-kelompok belajar, ke dalam kegiatan ko/ekstra kulikuler dan ke dalam jurusan atau program studi yang sesuai.
G.      Penempatan dan Penyaluran Lulusan
Pada umumnya, siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menginginkan melanjutkan pendidikannya pada tingkat yang lebih tinggi. Namun seringkali dalam masa transisi tersebut siswa akan dihinggapi oleh berbagai perasaan seperti cemas, bingung, tidak menentu dan sebagainya. Dalam hal ini penempatan dan penyaluran lulusan dibagi menjadi dua bagian yaitu penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan lanjutan serta penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan atau pekerjaan.
H.      Evaluasi dan Akuntabilitas
1.    Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah yang diharapkan oleh Departemen Pendidikan. Evaluasi ini dapat diartikan pula sebagai proses pengumpulan informasi untuk mengetahui efektivitas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan.Tujuan dari evaluasi BK adalah untuk mengetahui keterlaksanaan kegiataan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
Fungsi dari evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan umpan balik pada guru BK untuk memperbaiki dan mengembangkan program bimbingan dan konseling; memberikan informasi pada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa agar dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Aspek yang dievaluasi dalam program kegiatan bimbingan adalah penilain proses dan penilaian hasil. Langkah-langkah evaluasi program adalah merumuskan masalah atauinstrumentasi, mengembangkan atau menyusun instrument pengumpul, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melakukan tindak lanjut.
2.    Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling adalah perwujudan kewajiban guru BK untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa lapuran akuntabilitas kinerja secara periodik. Hal yang penting dalam akuntabilitas adalah informasi yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

REFERENSI
Makalah Kelompok 3 (Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar