Nama :
Ghina Farras Ayuningtyas
NIM :
1200419
Program Studi :
Pendidikan Matematika
Resume Presentasi BK Kelompok 3
KOMPONEN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
A.
Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar adalah
pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Tujuan dari pelayanan ini
adalah untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal,
memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut
aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Adapun strategi
implementasi dari program pelayanan dasar adalah sebagai berikut:
1.
Bimbingan
Klasikal
Program yang
dirancang menuntut guru untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di
kelas.
2.
Pelayanan
Orientasi
Pelayanan yang
memungkinkan siswa untuk dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru. Layanan orientasi ini, ada yang berupalayanan orientasi sekolah dan
layanan orientasi di luar sekolah.
3.
Pelayanan
Informasi
Pelayanan ini
merupakan pemberian informasi tentang berbagai hal yang bermanfaat bagi siswa
baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung.
4.
Bimbingan
Kelompok
Bimbingan ini
ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat siswa. Pelayanan ini dilakukan
oleh guru BK kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5
sampai dengan 10 orang.
5.
Pelayanan
Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Pelayanan ini berupa kegiatan untuk mengumpulkan
data atau informasi tentang pribasi peserta didik, dan lingkungan peserta
didik.
B.
Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif
adalah pemberian bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan dan masalah
yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu akan
menghambat pada proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Tujuan dari
pelayanan responsif ini adalah untuk membantu siswa agar dapat memecahkan
masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami kegagalan dalam
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Fokus dari pelayanan responsif ini
bergantung pada masalah atau kebutuhan siswa.
Adapun strategi implementasi program pelayanan
responsif adalah sebagai berikut:
1.
Konseling
individual dan kelompok
Pelayanan
konseling ini ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan
mengalami hambatan dalam dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya, melalui
konseling siswa dibantu untuk dapat mengambil keputusan dengan tepat. Konseling
ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
2.
Referal (rujukan
atau alih tangan)
Guru BK dapat
mereferal atau mengalihtangankan siswa kepada pihak lain yang lebih berwenang
jika guru BK tersebut merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah
siswa.
3.
Kolaborasi
dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
Tujuan dari
berkolaborasinya guru BKdan guru mata pelajaran adalah untuk memperoleh
informasi tentang siswa seperti prestasi belajar, kehadiran dan kepribadiannya
agar dapat memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan
yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
4.
Kolaborasi
dengan orang tua
Tujuan dari
adanya kolaborasi guru BK dan orang tua adalah agar memungkinkan terjadinya
saling memberikan informasi dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau
memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa.
5.
Kolaborasi
dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah
Hal ini
berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerja sama dengan unsur-unsur
masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan.
6.
Konsultasi
Guru BK menerima
layanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak lain dalam upaya membangun
kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan pada siswa.
7.
Bimbingan teman
sebaya
Bimbingan teman
sebaya adalah bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lain. Siswa
yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan pembinaan oleh guru BK.
8.
Konferensi kasus
Konferensi kasus
merupakan kegiatan yang membahas permasalahan sswa dalam sutu pertemuaan yang
dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberi kemudahan pada terselesaikannya
permasalahan siswa tersebut.
9.
Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah
adalah kegiatan untuk memperoleh data tentang siswa yang sedang ditangani dalam
upaya mengentaskan masalahnya melaui kunjungan ke rumahnya.
C.
Pelayanan Perencanaan Individual
Perencanaan individual
diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan
aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman
akan kelebihan dan kelemahan dirinya serta pemahaman akan kesempatan yang
tersedia di lingkungan. Tujuan perencanaan individual ini adalah sebagai upaya
memfasilitasi individu untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Fokus
pengembangan dari perencanaan individual ini berkaitan dengan pengembangan
aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi.
Adapun strategi
implementasi program pelayanan perencanaan individual adalah guru BK membantu
peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau
informasi yang diperoleh yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas
perkembangan atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
D.
Dukungan Sistem
Dukungan sistem
merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur
dan pengembangan kemampuan profesional guru BK secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan sistem ini
menyangkut aspek pengembangan jejaring, kegiatan manajemen serta riset dan
pengembangan.
E.
Penempatan dan Penyaluran Layanan Bimbingan dan
Konseling
Menurut Purwoko (2008:59)
layanan penempatan dan penyaluran adalah serangkaian kegiatan bantuan yang
diberikan kepada siswa agar siswa dapat menempatkan dan menyalurkan segala
potensinya pada kondisi yang sesuai.
F.
Penempatan dan Penyaluran Siswa di Sekolah
Penempatan dan
penyaluran siswa di sekolah dapat berupa penempatan siswa di dalam kelas, penempatan
dan penyaluran ke dalam kelompok-kelompok belajar, ke dalam kegiatan ko/ekstra
kulikuler dan ke dalam jurusan atau program studi yang sesuai.
G.
Penempatan dan Penyaluran Lulusan
Pada umumnya, siswa
yang telah menyelesaikan pendidikan menginginkan melanjutkan pendidikannya pada
tingkat yang lebih tinggi. Namun seringkali dalam masa transisi tersebut siswa
akan dihinggapi oleh berbagai perasaan seperti cemas, bingung, tidak menentu
dan sebagainya. Dalam hal ini penempatan dan penyaluran lulusan dibagi menjadi
dua bagian yaitu penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan lanjutan serta
penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan atau pekerjaan.
H.
Evaluasi dan Akuntabilitas
1.
Evaluasi
Evaluasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling di sekolah yang diharapkan oleh Departemen Pendidikan. Evaluasi
ini dapat diartikan pula sebagai proses pengumpulan informasi untuk mengetahui
efektivitas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil
keputusan.Tujuan dari evaluasi BK adalah untuk mengetahui keterlaksanaan
kegiataan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
Fungsi dari
evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan umpan
balik pada guru BK untuk memperbaiki dan mengembangkan program bimbingan dan
konseling; memberikan informasi pada pihak pimpinan sekolah, guru mata
pelajaran, dan orang tua siswa agar dapat berkolaborasi untuk meningkatkan
kualitas implementasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Aspek yang
dievaluasi dalam program kegiatan bimbingan adalah penilain proses dan penilaian
hasil. Langkah-langkah evaluasi program adalah merumuskan masalah
atauinstrumentasi, mengembangkan atau menyusun instrument pengumpul, mengumpulkan
dan menganalisis data, serta melakukan tindak lanjut.
2.
Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam
bimbingan dan konseling adalah perwujudan kewajiban guru BK untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
melalui media pertanggungjawaban berupa lapuran akuntabilitas kinerja secara periodik.
Hal yang penting dalam akuntabilitas adalah informasi yang terkait dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
REFERENSI
Makalah Kelompok 3 (Komponen Layanan
Bimbingan dan Konseling)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar